YUK BELAJAR MENULIS DAIRY
(Ratna Ayu Wulan Mardikani, S.E)
Dear
diary
Something good happened today
He finally call me by my name
I didn't know how to behave
What to say or do
I was so confused
Something good happened today
He finally call me by my name
I didn't know how to behave
What to say or do
I was so confused
Pernah dengar lagu M2M yang ini belum? “Dear Dairy’ judulnya..
Kita tidak akan membahas
mengenai lagu tersebut. Kali ini kita bahas mengenai dairy. Tahukah
kalian tentang dairy?
Itu lho kalo dalam bahasa Indonesia namanya Buku Harian. Tempat curhat pribadi
tanpa lawan bicara, hanya lewat tulisan… Kedengarannya kuno ya…
EEeiiit….. Tunggu dulu!
Coba kenalan dulu dengan yang namanya “Buku harian”..
Sebenarnya dairy pertama kali diperkenal oleh Samuel Pepys (1633-1703), seorang administrator angkatan
laut kerajaan Inggris. Kini buku hariannya disimpan di Magdalene College,
Cambridge, yang pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1825.
Buku harian berisi tentang kejadian-kejadian yang kita alami, impian bahkan
rencana kegiatan. Kita mencoba menuangkan semua dengan sebuah tulisan berharap bisa meringankan beban, serta membantu mengingat apa yang
harus kita lakukan. Diary bisa ditambah dengan gambar, disesuaikan karakter
masing-masing .
Menurut Alice D. Domar, menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk
mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran
kita.
Tidak hanya itu keutungan menulis buku harian, karena ternyata juga bisa
mendatangkan keutungan.
Kok bisa ya??
Ini faktanya:
1.
Aya
Kito seorang remaja berusia 15 tahun dari negeri tirai bambu. Dia didianogsa
oleh dokter mengidap penyakit Spinocerebellar Degeneration. Suatu penyakit yang menyebabkan penderitanya tidak bisa
mengontrol tubuhnya, sehingga tidak bisa
berjalan, berbicara bahkan makan. Aya mencoba mengobati dan melakukan terapi,
walaupun ketika usia 25 tahun dia harus menyerah. Dalam masa terapinya itu dia menceritakan
kisahnya dengan menulis buku harian. Sebelum meninggal buku hariannya
diterbitkan berjudul “1 Litre no Namida” , terjemahan
dalam bahasa Inggris berjudul “One Litters of Tears”. tahun 2005 buku
tersebut divisuliasaikan melalui drama dengan judul yang sama dengan bukunya.
Sedangkan di Indonesia terdapat sinetron yang berjudul Buku Harian Nayla.
2.
Laskar Pelangi novel
karangan Andrea Hirata bercerita tentang masa kecilnya bersama 10
temannya tak menyerah menjalani hidup dan meraih cita-citanya. Novel tersebut
meraih beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Sebuah film
diadaptasi dari novel milik Andrea Hirata pun sudah bisa kita nikmati.
3.
Aktris muda yang melejit
namanya saat memerankan sebuah film Ketika Cinta Bertasbih, Oki
Setiana Dewi mencoba bercerita tentang keluarganya serta kegigihannya untuk
berhijab untuk menjadi seorang seniman lewat sebuah novel, tanpa disangka novel ini menjadi best seller.
4.
Raditya Dika,
siapa tidak kenal dengan dia? Novelis
satu ini mempunyai cara sendiri dalam menyampaikan kisahnya waktu dia belajar
di luar negeri yang pernah dia alami yaitu menulis menggunakan media blog. Dia meraih
Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Karena
penghargaan itu akhirnya Radith memutuskan untuk menawarkan ke beberapa
penerbit.
Dan banyak cerita lain yang bisa membuat kita berani mencoba belajar menulis
melalui sebuah buku harian. Apalagi saat ini banyak fasilitas yang mendukung
contohnya ada komputer, dan internet.
Lumayan kan selain kita bisa mengeluarkan unek-unek tapi kita juga dapet
uang, terkenal lagi ...
Sampai di sini aja bahasan kita, semoga bermanfaat.
"I write because
writing is evidence that I am still alive." Aya said...
Sumber : Wikipedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar